Posts

Showing posts from August, 2011

Every photo has its own story

Image
Sepeda yang tak jadi hilang.... Pagi itu aku baru sadar kalau sepeda Hanief tidak ada.  Sepeda itu kucari – cari ke seantero rumah namun tidak kutemukan. Padahal sudah semua sudut kujelajahi. Tak sabar aku menantikan kedatangan anakku. Dia masih sekolah dan baru datang jam 11 nanti. Lalu kutelpon ayahnya, siapa tahu dia tahu sepeda itu ada dimana ( walaupun aku sangsi juga). Jawaban suami sangat enteng sekali “ paling di rumah tetangga” begitu katanya. Mungkin juga siy, pikirku. Ketika hanief datang kutanyakan padanya “ Mas, sepedamu dimana?” “Gak Tahu” jawabnya tak kalah enteng sama bapaknya. “Kemarin aku taruh di Garasi” “Di rumah gak ada lho mas. Cari sana!” “ Sapa tahu di rumah Papo”. Tanpa berganti baju di mencari sepedanya di rumah tetangga dan ke rumah temannya di depan masjid. Hasilnya nihil. Entah kenapa aku juga jadi gak peduli lagi, habis mau gimana lagi kalo memang  sudah tak ada. Mungkin kami memang kurang berzakat dan bersedekah. Mungkin juga kami kurang peduli dengan ba

Alamat Email Media Massa Cetak

Alamat Email Media Massa Cetak

Merenung Sampai Mati

Aku sering memandangi rumahku berlama-lama. Kadang dari dekat, kadang dari kejauhan. Bukan untuk menganggumi keindahannya, karena rumahku kecil saja, berantakan pula. Tapi semua tentang rumahku, aku menyukainya. Karena memandang rumahku, aku jadi memandang diriku sendiri dan kekayaanku. Sebagai diriku, ia menggambarkan betul watakku, kebaikanku dan keburukanku. Rumah itu serba gelap, tak pernah kucat, tak pernah kurampungkan secara semestinya, dan banyak ketidaksempurnaan di sana-sini. Ada lantai yang tidak rata, ada lantai dari marmer perca, ada tembok yang tidak simetris, ada tanaman-tanaman yang tidak rapi, dan penuh kesalahan tata ruang di sana-sini. Rumah ini benar-benar bukan hasil karya seni, tapi hasil spekulasi.  Spekulasi dari realitas hidup yang cuma bisa kujalankan dengan cara merambat. Setindak demi setindak. Dan rumahku adalah dari tindak demi tindak itu. Bukan sebuah kesatuan. Makanya di banyak sudut cuma berisi kesalahan. Tapi begitulah hidupku,

Suhu Tinggi

Image
Setiap orang tua akan khawatir ketika anaknya sakit. Apalagi apabila temperatur  tubuhnya tinggi. Ada kesalahpahaman umum yang mengatakan bahwa semakin tinggi suhu badan, semakin sakit anak. Kepercayaan lain bahwa demam adalah musuh anak-anak sehingga harus diperangi dan temperatur harus dikembalikan ke normal. Kenyataan adalah bahwa diawal pertumbuhannya , anak-anak sering demam hanya karena hal-hal kecil. Penyakit-penyakit yang relatif tidak berbahaya, seperti flu dan radang tenggorokan, sering menyebabkan suhu tinggihingga 41°C. Sebaliknya, banyak penyakit yang dapat mengakibatkan kematian, seperti leukemia dan polio, hanya menimbulkan sedikit demam atau tidak sama sekali. Berat tidaknya penyakit anak- anak tidak hanya ditentukan oleh catatan termometer. Anak-anak yang menderita pneumonia atau meningitis dan suhu 40°C  masih tetap sakit meskipun suhu tubuhnya telah kembali normal. Anak-anak yang terkena radang tenggorokan dan demam hingga 38.3°C tidak kurang berbahayanya dengan a